Yayah Rukmaniah 30 Januari jam 7:50
Mas kalau aku mau jadi agent koleksi baju ayuna...gimana caranya ya..kemarin temanku liat baju2 produk ayuna yang aku beli semua dia suka...
Afandi Kusuma 30 Januari jam 8:44
ya... silakan ditambah harganya Mbak...
dan nanti kami diskon, harganya untuk Mbak Yayah, biar keuntungan Mbak Yayah bisa lebih besar.
Selain contoh barang, Mbak yayah kan bisa cetak foto-fotonya, atau save di komputer, dan tunjukkan gambar itu.

ambil saja gambarnya dari http://okrek.com atau dari http://ok-rek.blogspot.com



ok-rek.blogspot.com
Produksi Busana Muslim Cantik -Batik Unik, Murah untuk Grosir - Abaya Muslim ah / Gamis modern, abaya pesta, Blus, Longdress, Tunik, Mukenah, Kemeja, Jilbab, Kerudung, pakaian wanita, baju kerja, seragam
Afandi Kusuma 30 Januari jam 9:18
Oh ya, sekarang ini aku sedang mencoba kerja sama dengan teman lamaku, dia buka butik khusus produk okrek.com barang yang dijual di butiknya itu harganya sama persis dengan harga di http://okrek.com tentu saja kami harus memberi diskon yang cukup besar agar teman saya ini dapat margin yang cukup. Kami bisa memberikan harga lebih murah karena dia membayar 10 juta di depan.

Dia hanya menjual produk dari okrek.com dan sebagai gantinya kami memberikan alamat butiknya serta contact personnya di web-web kami dan blog-blog kami, serta iklan-iklan online kami yang lain.
Sebagai pembelian pertama untuk mengisi butiknya, dia bisa memilih produk ukuran dan warna yang dimau, senilai minimal 10 juta rupiah.
Untuk pembelian berikutnya jumlahnya sesuai kondisi, dengan harga sesuai kesepakatan semula.
Kalau ada perubahan harga, kita sama-sama merubahnya.

Kalau Mbak Yaya ada masukkan.. dengan senang hati kami akan mempertimbangkannya.


Yayah Rukmaniah 31 Januari jam 8:32
modalku sih ga sebesar teman mas fandi. Aku lagi coba jajaki mas...untuk sementara ga banyak..tapi kalau aku sudah punya tempat aku ada rencana ke depan memang mau buka butik khusus batik.

O Boleh ya mas, aku print foto2 koleksi okrek.com...
Makasih ya supportnya...
Afandi Kusuma 01 Februari jam 6:36
ya semoga sukses.

Yanti, Sulawesi Tengah 0852412002** :
Ass. Mbak ayuna paketx dah sy trma alhamdulilah barangx bagus2 kalo dah habis mgkin aku bakal banyak pesan lagi mbak, oh ya kalo kemeja batik untuk pria ada ga mbak motif apa saja tlg infox siapa tau kalo aku mau order baju lagi pengen nyobain jual juga mbak...
Ayuna: Alhamdulillah, ....




 Widya Ratna
Mas klu untk ukuran brt bdn 48kg ting bdn 156 untk ukuran xxl kebesaran gk mas.klu g sy mau 1




Afandi Kusuma
ya, cukup Mbak Widya Ratna, mau dikirim kemana?
silakan infokan nama dan alamat lengkap untuk pengiriman ke
0878 525 808 85 atau ke ok@okrek.com

pembayaran
120.000 + ongkos kirim (kalau ke Jakarta 14.000)
= Rp 134.000,- ke:
BCA kcp Kupang Jaya Surabaya
Nomor rekening: 6120153259
Atas nama: Afandi Kusuma
atau
MANDIRI KCP Gresik 14010
No rek 140-00-0970697-0
a/n Ayuna Fitria Fadjrin




 Widya Ratna
Mas saya dah transfer buat mukenah sutra II sebesar Rp 134000





dari http://www.facebook.com/photo.php?pid=30462011&id=1433872988
terima kasih bu Widya Ratna, insyaAllah besok dikirim.












.





Widya Ratna Maksh mas mukenahny dah sampe ini hari



Afandi Kusuma
alhamdulillah, semoga akad nikahnya sukses,
senantiasa dimudahkan segala urusannya di dunia dan akhirat,
yang menikah, semoga dijadikan keluarga yang membawa berkah bagi lingkungan, dan dikaruniai keturunan para ahli ilmu dan ahli ibadah.


utin: hallo
Afandi -: halloo
Afandi -: oooo
utin: makasih kirimannya udah datang sabtu kemaren
utin: bagus banget
Afandi -: maaf, atas nama siapa pemesannya..
utin: utin witri
Afandi -: oh...
Afandi -: ditunggu ordernya lagi
utin: saya mau dunk katalog dari ok rek
Afandi -: wah.. kami belum pernah membuat katalog dalam bentuk hardcopy
Afandi -: saya pikir bisa mencetak sendiri dari blog saya di http://ok-rek.blogspot.com/
utin: usahain dunk mas, saya mau pasarkan dipontianak nich
Afandi -: baik, masukkan yang sangat bagus..
Afandi -: InsyaAllah diwaktu mendatang kami akan mengusahakan katalog
utin: iya
Afandi -:
utin: gimana mas
utin: bisa gak ya
Afandi -: ya.. nanti saya cari-cari ke teman-teman yang biasa membuat katalog, selama ini kami, atau teman-teman mencetak sendiri...
utin: ok, baiklah

utin: ok, baiklah
utin: gimana dengan pesanan khusus yang tadi saya minta mas

Seiring dengan perkembangnya ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS) saat ini, maka perkembangan bahan busanapun semakin pesat sesuai dengan kebutuhan para konsumen. Kain atau tekstil untuk busana ini berasal dari bermacam-macam serat dan bahan. Masing-masing bahan menuntut perlakuan atau teknik pemeliharaan yang berbeda pula untuk masing-masingnya.
Agar busana dapat ditampilkan dengan baik perlu adanya pemeliharaan yang tepat. Namun kebanyakan orang berpendapat bahwa memelihara busana adalah pekerjaan yang mudah, siapapun dapat melakukannya. Pendapat ini ada benarnya,hampir setiap orang mampu mencuci busana, akan tetapi tidak semuanya benar. Oleh karena itu untuk mencuci atau memelihara busana sebagaimana mestinya tidak semudah yang difikirkan.
Busana perlu dipelihara agar selalu bersih, awet/tahan lama dan selalu terlihat indah. Umumnya busana yang dipelihara, dicuci, distrika dan disimpan dengan rapi akan awet dan tahan lama baik dari segi serat bahan itu sendiri maupun dari warnanya. Sementara itu dalam pelaksanaannya tidak semua busana yang kotor dapat dicuci.
Apabila busana kena noda, dan sebagainya perlu dipisahkan, karena memerlukan pemeliharaan atau teknik mencuci yang khusus.
Noda pada busana bermacam-macam, setiap noda memerlukan bahan penghilang noda yang berbeda. Sedangkan busana yang robek/rusak, seperti kancing baju yang lepas, kelim atau jahitan yang lepas, perlu diperbaiki terlebih dahulu.
Pemeliharaan dan perbaikan busana yang dapat dilakukan antara lain: pencucian, penyisipan, penambalan, menghilangkan noda dan menyeterika pakaian.
Pencucian dengan tangan dan pencucian dengan mesin. Pencucian tersebut harus disesuaikan dengan sifat-sifat bahan.
1. Mencuci secara manual
Sebelum mencuci lakukan pemisahan busana yang berwarna dengan yang putih. Setelah itu rendam dengan menggunakan sabun/deterjen selama lebih kurang 20 menit. Lalu dikucek-kucek dan dibilas sampai bersih. Teruskan dengan menjemur sesuai sifat dan asal bahan.
2. Mencuci dengan mesin cuci
Mesin cuci dipergunakan untuk mencuci kain, kecuali bahan dari wol dan sutera asli. Kapasitas mesin cuci yang ada bermacam-macam. Untuk rumah tangga kapasitas 4 kg, 6 kg dan 10 kg. Untuk industri kapasitasnya lebih besar misalnya 25 kg, 30 kg dan 35 kg. Kebanyakan cucian atau kain dalam keadaan kering. Mesin ini dilengkapi dengan alat pengukur air dan alat pengukur suhu panas (thermometer). Biasanya setiap pabrik yang membuat mesin cuci selalu dilengkapi dengan buku petunjuk.
Cara mempergunakan pada umumnya adalah:
1) cucian dipilih dan ditimbang dalam keadaan kering;
2) cucian dimasukkan ke dalam mesin dan diberi air (kocok kira-kira 10 menit) dengan menekan tombol;
3) air kocokan dibuang;
4) diberi air baru dengan suhu 60-70 derjat celcius dan deterjen (kira-kira 350 gram) untuk mesin yang berkapasitas 35 kg dan 200 liter air (kirakira 15 menit);
5) air deterjen yang kotor dibuang;
6) dibilas sampai bersih (kira-kira 15menit);
7) bila perlu diberi deterjen kedua (untuk cucian yang sangat kotor (kira-kira 15 menit);
8) lama mencuci (kira-kira 1 jam);
9) mesin setelah dipergunakan dibersihkan dengan lap basah kemudian dikeringkan.
1. Mesin pemeras
Mesin pemeras dipergunakan untuk memeras air dari cucian yang tebal seperti handuk dan selimut. Kapasitas mesin misalnya tergantung pada muatan mesin. Mesin ini memakai 5000 watt dengan voltage setempat.
Cara mempergunakan :
a) Masukan cucian dari mesin cuci kedalam mesin pemeras, permukaan cucian harus rata supaya mengimbangi putaran jalannya mesin
b) Tombol ditekan, lampu menyala (10-15menit)
c) Setelah lampu mati pintu dibuka dan cucian diangkat
d) Setelah selesai dipergunakan, di bersihkan seperti mesin cuci.
2. Mesin pengering
Mesin pengering dipergunakan untuk mengeringkan cucian, dilengkapi dengan regulator/timer. Kapasitas mesin bermacam-macam seperti 25 kg, 30 kg, 35 kg, mesin ini memakai 2000 watt dengan voltage setempat.
Cara mempergunakan :
a) Cucian dari mesin cuci/pemeras dimasukkan ke dalam mesin pengering selama 5-10 menit dengan menekan tombol (bila terlalu lama cucian yang berwarna putih akan menjadi kuning)
b) Setelah selesai digunakan mesin hendaklah dibersihkan seperti mesin cuci dan mesin pemeras di atas.
3. Mesin cuci tanpa air (dry cleaning)
Mesin ini digunakan untuk memelihara pakaian dari bahan wol, sutera asli dan dari bahan yang halus. Mesin ini berfungsi sebagai alat pembersih, pemeras dan pengering.
Pencucian dengan mesin dry cleaning ini sebagai bahan pembersih tidak dipergunakan air dan sabun, tetapi solvent (solvent alam yang berasal dari minyak bumi/solvent buatan yang disebut chlorinated hidrocharbons). Yang sering dipergunakan yaitu perchlorothylene solvent, sifatnya tidak dapat terbakar dan tidak berbau. solvent sebelum dipakai perlu dibersihkan dahulu oleh karena itu mesin cuci dry cleaning selalu dilengkapi dengan sebuah saringan, pompa dan alat penyuling.
Pompa ini berguna untuk menyedot solvent bekas dari tangki, kemudian ditekan sampai masuk melalui saringan, sehingga solvent jernih kembali kemudian dipakai lagi.
Cara mencuci mesin dry cleaning:
a) Solvent ditimbang sesuai dengan tangki yang telah ditentukan muatannya dari pabrik
b) Pompa dijalankan supaya solvent terus menerus mengalir dari tangki ke filter (penyaring) dan dari filter ke mesin cuci
c) Setelah solvent jernih (dilihat dari pipa kaca) cucian dimasukkan dan ditekan tombol. Waktu pencucian misalnya 3 menit, 8 menit dan 15 menit
d) Sebuah tanda akan berbunyi atau lampu menyala yang menandakan bahwa cucian telah selesai
e) Kemudian diperas dan dikeringkan pada mesin itu juga, lamanya umpama 2 menit, 4 menit dan 6 menit
f) Bau solvent dihilangkan dengan deodorizer.
Cucian dari bahan yang halus dan banyak perhiasan tidak boleh dimasukkan kedalam mesin dry cleaning. Tetapi harus dikerjakan dengan tangan. Buruknya akan kehilangan solvent karena penguapan, tangan menjadi gatal dan bau solvent akan menjalar kemana mana.
Mesin setrika pada dry cleaning prinsipnya sama dengan mesin setrika laundry, tetapi ada berbeda yaitu form finisher, dipergunakan untuk melicinkan dan menghilangkan kekusutan pada jas atau busana wanita yang telah distrika.
Cara mempergunakannya itu: jas/busana wanita dimasukkan kedalam kerangka besi dan tombol ditekan, maka uap keluar melalui lobang-lobang sehingga melicinkan dan menghilangkan kekusutan secara otomatis.
dari buku sekolah, terima kasih pada okrek.com

A. Pengertian Pola Busana
Pola sangat penting artinya dalam membuat busana. Baik tidaknya busana yang dikenakan dibadan seseorang (kup) sangat dipengaruhi oleh kebenaran pola itu sendiri. Tanpa pola, memang suatu pakaian dapat dibuat, tetapi hasilnya tidaklah sebagus yang diharapkan. Dapat pula diartikan bahwa pola-pola pakaian yang berkualitas akan menghasilkan busana yang enak dipakai, indah dipandang dan bernilai tinggi, sehingga akan tercipta suatu kepuasan bagi sipemakai.
Kualitas pola pakaian akan ditentukan oleh beberapa hal, diantaranya adalah:
1). Ketepatan dalam mengambil ukuran tubuh sipemakai, hal ini mesti didukug oleh kecermatan dan ketelitian dalam menentukan posisi titik dan garis tubuh serta menganalisa posisi titik dan garis tubuh sipemakai;
2) kemampuan dalam menentukan kebenaran garis-garis pola, seperti garis lingkar kerung lengan, garis lekuk leher, bahu, sisi badan, sisi rok, bentuk lengan, kerah dan lain sebagainya, untuk mendapatkan garis pola yang luwes mesti memiliki sikap cermat dan teliti dalam melakukan pengecekan ukuran;
3) Ketepatan memilih kertas untuk pola, seperti kertas dorslag, kertas karton manila atau kertas koran;
4) kemampuan dan ketelitian memberi tanda dan keterangan setiap bagianbagian pola, misalnya tanda pola bagian muka dan belakang, tanda arah benang/serat kain, tanda kerutan atau lipit, tanda kampuh dan tiras, tanda kelim dan lain sebagainya;
5) kemampuan dan ketelitian dalam menyimpan dan mengarsipkan pola. Agar pola tahan lama sebaiknya disimpan pada tempat-tempat khusus seperti rak dan dalam kantongkantong plastik, diarsipkan dengan memberi nomor, nama dan tanggal serta dilengkapi dengan buku katalog.
Dengan adanya pola yang sesuai dengan ukuran, kita dengan mudah dapat membuat busana yang dikehendaki. Menurut Porrie Muliawan (1990:2) pengertian pola dalam bidang jahit menjahit maksudnya adalah potongan kain atau kertas yang dipakai sebagai contoh untuk membuat pakaian. Selanjutnya Tamimi (1982:133) mengemukakan pola merupakan ciplakan bentuk badan yang biasa dibuat dari kertas, yang nanti dipakai sebagai contoh untuk menggunting pakaian seseorang, ciplakan bentuk badan ini disebut pola dasar. Tanpa pola pembuatan busana tidak akan terujut dengan baik, maka dari itu jelaslah bahwa pola memegang peranan penting di dalam membuat busana.
Bagaimanapun baiknya desain pakaian, jika dibuat berdasarkan pola yang tidak benar dan garis-garis pola yang tidak luwes seperti lekukan kerung lengan, lingkar leher, maka busana tersebut tidak akan enak dipakai. Pendapat ini didukung oleh Sri Rudiati Sunato (1993:6) fungsi pola ini sangat penting bagi seseorang yang ingin membuat busana dengan bentuk serasi mengikuti lekuk-lekuk tubuh, serta membuat potongan-potongan lain dengan bermacam-macam model yang dikehendaki. Maka dari itu jelaslah bahwa di dalam membuat busana sangat diperlukan suatu pola, karena dengan adanya pola, akan dapat mempermudah para pencinta busana untuk mempraktekkan kegiatan jahit menjahit secara tepat dan benar. Sebaliknya jika dalam membuat busana tidak menggunakan pola, hasilnya akan mengecewakan. Hal ini didukung oleh pendapat Porrie Muliawan (1985:1) tanpa pola, pembuatan busana dapat dilaksanakan tetapi kup dari busana tersebut tidak akan memperlihatkan bentuk feminim dari seseorang.
Dengan demikian pola busana merupakan suatu sistem dalam membuat busana. Sebagai suatu sistem tentu pola busana juga terkait dengan sistem lainnya. Jika pola busana digambar dengan benar berdasarkan ukuran badan seseorang yang diukur secara cermat, maka busana tersebut mestinya sesuai dengan bentuk tubuh sipemakai. Begitu pula sebaliknya, jika ukuran yang diambil tidak tepat, menggambar pola juga tidak benar, maka hasil yang didapatkan akan mengecewakan.
Dengan demikian untuk mendapatkan busana yang baik dan sesuai dengan desain, maka setiap sub sistem di atas haruslah mendapat perhatian yang sangat penting dan serius.

Ada beberapa macam pola yang dapat digunakan dalam membuat busana, diantaranya ialah pola konstruksi dan pola standar. Masing-masing pola ini digambar dengan cara yang berbeda, memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, untuk lebih jelasnya akan diuraikan satu persatu:
1. Pola Konstruksi
Pola konstruksi adalah pola dasar yang dibuat berdasarkan ukuran badan sipemakai, dan digambar dengan perhitungan secara matematika sesuai dengan sistem pola konstruksi masing-masing.
Pembuatan pola konstruksi lebih rumit dari pada pola standar disamping itu juga memerlukan waktu yang lebih lama, tetapi hasilnya lebih baik dan sesuai dengan bentuk tubuh sipemakai. Ada beberapa macam pola konstruksi antara lain : pola sistem Dressmaking, pola sistem So-en , pola sistem Charmant, pola sistem Aldrich, pola sistem Meyneke dan lain-lain sebagainya.
2. Pola standar
Pola standar adalah pola yang dibuat berdasarkan daftar ukuran umum atau ukuran yang telah distandarkan, seperti ukuran Small (S), Medium (M), Large (L), dan Extra Large (XL). Pola standar di dalam pemakaiannya kadang diperlukan penyesuaian menurut ukuran sipemakai. Jika sipemakai bertubuh gemuk atau kurus, harus menyesuaikan besar pola, jika sipemakai tinggi atau pendek diperlukan penyesuaian panjang pola.
Menyesuaikan pola standar tidak dapat dilakukan dengan hanya mengecilkan pada sisi badan atau pada sisi rok, atau menggunting pada bagian bawah pola, pada pinggang atau bagian bawah rok, karena hal tersebut akan membuat bentuk pola tidak seimbang atau
akan menyebabkan bentuk pola tidak sesuai dengan proporsinya masing-masing.
Cara yang paling mudah dan cepat untuk menyesuaikan pola standar, adalah dengan cara mengetahui ukuran badan sendiri dan memilih pola standar yang ukurannya hampir mendekati dengan ukuran badan dengan mempedomani ukuran lingkar badan, kemudian membuat daftar ukuran badan seseorang dan ukuran pola standar dalam bentuk tabel. Daftar ukuran tersebut ialah sejumlah ukuran yang diambil dari badan seseorang (ukuran sebenarnya). Bagi seseorang yang baru belajar menyesuaikan pola standar, cukup menggunakan ukuran yang penting, misalnya ukuran lingkar badan, lingkar pinggang, panjang muka dan panjang punggung.
Disamping hal di atas seseorang yang ingin menyesuaikan pola standar dengan ukurannya, mesti dapat memilih pola yang ukurannya mendekati dengan ukuran badannya. Untuk memudahkan pekerjaan penyesuaian pola standar, berikut dapat dilihat pola standar dengan ukuran S,M dan L baik pola badan, pola lengan dan pola rok dengan ukuran.
1 Large 94 70 34 35 38 100 28
2 Medium 90 68 33 34 37 94 26
3 Small 86 66 32 33 36 90 24
a. Pola Lengan
b. Pola Badan
c. Pola rok
1 Lingkar badan 92 90 +2:4 = + 1/2 cm
2 Lingkar pinggang 70 72 2:4 = - 1/2 cm
3 Lebar muka 33,5 33 +½ :2=+¼ cm
4 Panjang punggung 37,5 37 + ½ cm
5 Panjang Muka 44 43 + 1 cm
6 Lebar punggung 35 34 + 1:2= + ½ cm
7 Lingkar Panggul 98 94 +4:4=+1 cm
8 Ling Ker Lengan 44 42 + 2 cm
Di dalam menyesuaikan pola standar, selisih yang terdapat pada ukuran lingkaran dibagi empat, hal ini disebakan karena pola badan atau pola rok umumnya dibuat setengah dari badan bagian muka dan setengah dari badan belakang, atau sama dengan seperempat dari ukuran lingkaran dan jumlah sisi yang ditambah atau dikurangi ada empat, oleh sebab itu untuk ukuran melingkar selisih ukuran dibagi empat.
Untuk ukuran lebar selisih dibagi dua, sebab pada pola ukuran melebar dipakai setengahnya., misalnya : lebar muka dan lebar punggung. Untuk ukuran panjang, selisih ukuran tidak dibagi, sebab pola dibuat dengan ukuran penuh sepanjang ukuran yang diambil, misalnya ukuran panjang punggung, panjang lengan dan panjang rok, dengan demikian untuk ukuran panjang ditambah atau dikurangi sebanyak selisih.
Daftar ukuran di atas perlu diperhatikan dalam menyesuaikan pola standar agar mudah mengetahui pada lajur selisih, apakah ukuran pola ditambah atau dikurangi dengan melihat tanda plus atau minus.
Berapa cm ditambah atau dikurangi perlu diperhitungkan betul, dengan pengertian bahwa untuk ukuran melingkar selisih dibagi empat, untuk ukuran melebar selisih dibagi dua dan untuk ukuran panjang selisih tidak dibagi. Berikut ini dapat dilihat beberapa contoh cara menyesuaikan pola standar. Didalam menyesuaikan pola standar perhatikan tanda pada kolom selisih. Pada pola yang disesuaikan tanda plus / membesarkan pola di arsir dengan tanda ///////////, sedangkan tanda minus / mengecilkan di tandai dengan xxxxxxx.

1) Cara menambah ukuran lingkar badan
Muka Belakang
2) Cara mengurangi ukuran lingkar pinggang
Muka Belakang
3) Cara menambah ukuran lebar muka dan lebar punggung
Lebar Muka Lebar Punggung
Gambar 110. Lebar muka dan lebar punggung yang telah dibesarkan.
4) Cara menambah ukuran lingkar panggul
5) Cara menambah ukuran panjang muka dan panjang punggung
6) Cara membesarkan lingkar kerung lengan

niken: ass mb ayuna
Ayu: waalaikum salam
niken: sy niken, tks ya kirimannya udh smp
Ayu: alhamdulillah
niken: ada brg yg baru lagi mba? seneng deh liat bajunya..bagus bgt
Ayu: ada, tapi belum kami upload
niken: tlg infonya dunk mba
Ayu: yg terakhir yg di http://okrek.com/shop/36-model-2010 saja
niken: klo utk reseller, boleh beda warna, ukuran & retur ga?
Ayu: ya.. boleh...
Ayu: tapi untuk retur, jika ada kesalahan pada kami saja, misal salah kirim
niken: utk retur, brp lama sejak barang diterima?
niken: ok..jd sistemnya jual putus ya mb?
Ayu: ya...
Ayu: soalnya, kita sudah cukup repot dengan permintaan khusus, dengan jumlah customer yg banyak
niken:  alhamdulillah..brarti laku ya mba?
Ayu: alhamdulillah.. sekarang cari penjahit baru (belum dapat)
Ayu: alhamdulillah sering MENGECEWAKAN pelanggan karena LAMA selesainya..
niken:  (tertawa)
niken: klo yg floral painting, itu batik jg bukan mb?
Ayu: ya.. batik..
Ayu: batik printing
niken: ada kemeja batik utk laki2 g mb?
Ayu: ada
Ayu: http://okrek.com/shop/28-r-collection
niken: ok..makasih infonya ya mb ayuna..
Ayu: sama-sama
Ayu: terima kasih kembali
niken: mw liat2 dulu, pgn pesen lg.. nt saya kabari
niken: assalamualaikum
Ayu: waalaikum salam

Pengetahuan dan keterampilan menggambar anatomi tubuh sangat penting bagi seorang fashion designer terutama bagi pemula karena ilmu ini merupakan landasan atau keterampilan basic yang perlu dipelajari dan dilatihkan agar menghasilkan desain yang baik.
Perbandingan tubuh merupakan ketentuan yang dipakai untuk menggambar ukuran tubuh manusia. Perbandingan ini diperoleh dari gambar dua dimensi/foto orang yang sesungguhnya dalam keadaaan berdiri lurus dan menghadap ke depan.

1. Pengertian Anatomi Tubuh
Anatomi adalah ilmu yang mempelajari susunan tubuh manusia secara keseluruhan mulai dari kepala sampai ujung kaki. Dalam bidang desain busana, anatomi dipelajari terbatas pada bentuk dan gerakan tubuh dengan bagian-bagiannya seperti persendian, otot dan syaraf. Dengan adanya persendian, otot dan syaraf pada tubuh, arah gambar tangan, kaki, leher dan wajah harus diperhatikan agar jangan salah arah dan gambar ini harus sesuai dengan gerakan tubuh yang sebenarnya.
Untuk menggambar anatomi tubuh dengan ukuran yang ideal ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :
a. Perbandingan tinggi dan lebar tubuh
b. Letak bagian-bagian tubuh
c. Sikap, gaya dan gerak tubuh
d. Jatuhnya pakaian pada tubuh.
Untuk memperoleh gambar anatomi tubuh yang sesuai dengan perbandingan dan letak bagian-bagian tubuh, pada saat menggambar harus dibantu dengan pertolongan garis-garis dengan perbandingan tertentu. Perbandingan ini harus dibuat untuk seluruh bagian-bagian tubuh mulai dari ubun-ubun sampai ujung kaki.

2. Tujuan Mempelajari Anatomi Tubuh
Anatomi tubuh sangat penting sekali terutama bagi seorang
desainer dalam menuangkan ide dan gagasannya kepada orang lain.
Desain busana pada anatomi tubuh sangat besar pengaruhnya pada model pakaian yang disajikan. Desain yang dituangkan pada anatomi tubuh akan terlihat semakin jelas dan menarik dibandingkan tampa anatomi tubuh. Selain itu perbandingan masing-masing ukuran model pakaian pada anatomi tubuh lebih mudah dibaca orang yang melihatnya seperti :
a. Ukuran garis leher dan krah
b. Bentuk lengan dan panjang lengan
c. Bagian badan, pinggang dan panggul
d. Garis hias, saku dan hiasan pada pakaian
e. Siluet blus atau model secara keseluruhan
f. Pemilihan bahan dan perlengkapan pakaian

Berdasarkan penjelasan di atas, anatomi tubuh mempunyai tujuan di antaranya :
a. Dapat membawa pesan dan citra dari penciptanya
b. Sebagai media perwujudan bentuk dan model pakaian
c. Dapat menentukan perbandingan makna dari model pakaian
d. Membantu penyajian gambar dari beberapa arah
e. Sebagai alat komunikasi kepada orang lain.

3. Jenis–jenis Perbandingan Tubuh
Salah satu hal yang penting diperhatikan dalam menggambar anatomi tubuh untuk desain adalah memahami konsep untuk menentukan ukuran perbandingan tubuh seperti ukuran kepala, ukuran badan, ukuran tangan dan kaki. Dalam menggambar perbandingan tubuh untuk desain pakaian kita dapat memilih beberapa jenis perbandingan yang biasa dipakai yaitu :
a. Perbandingan menurut anatomi sesungguhnya yaitu tinggi tubuh 7½ kali tinggi kepala
b. Perbandingan menurut desain busana ialah tinggi tubuh 8 kali tinggi kepala dan ada pula yang memakai 8 ½ tinggi kepala, ini biasanya disebut dengan anatomi model.
c. Perbadingan tubuh secara ilustrasi yang biasanya digunakan untuk desain yang dipublikasikan atau gaya tertentu yaitu perbandingan 9 kali tinggi kepala bahkan mencapai 12 kali tinggi kepala atau disebut juga perbandingan secara ilustrasi.
Perbandingan tubuh ini mengacu pada bentuk tubuh yang ideal, sehat jasmani dan rohani, dengan kata lain ukuran yang ideal haruslah memenuhi ketentuan dan syarat sebagai berikut :
a. Tubuh yang sehat tidak mempunyai cacat fisik dan mengidap suatu penyakit seperti penyakit beri-beri yang dapat menyebabkan badan gemuk atau berat tidak seimbang.
b. Lengan dan kaki padat, tidak terlalu besar dan tidak pula terlalu kurus atau kecil
c. Perbandingan ukuran bagian-bagian tubuh normal seperti besar mata, hidung dan telinga.

4. Menggambar Perbandingan Tubuh
Perbandingan tubuh menurut desain busana dibuat dengan ukuran tinggi tubuh 8 kali tinggi kepala atau 8 ½ tinggi kepala, ini biasanya disebut dengan anatomi model. Namun untuk keperluan desain ilustrasi proporsi tubuh dibuat lebih tinggi, 10 x tinggi kepala dan bahkan ada yang membuat 11 x tinggi kepala.
Perbandingan tinggi dan lebar tubuh biasanya diukur berdasarkan tinggi kepala, misalnya tinggi tubuh 8 ½ kali tinggi kepala. Jika tinggi kepala 3 cm maka tinggi tubuh adalah 8 ½ x 3 cm = 25 ½ cm. Ukuran tersebut merupakan ukuran yang digunakan untuk menggambar bagianbagian tubuh mulai dari ubun-ubun sampai ujung kaki. Untuk menggambar anatomi tubuh untuk desain busana ini, ukuran dan perbandingan yang dipakai ialah tinggi kepala 3 cm, namun bisa juga kita ambil ukuran lain seperti 2 ½ cm atau 2 cm dan dapat pula lebih dari 3 cm tergantung pada gambar yang kita inginkan.

Ikuti langkah-langkah berikut ini :
1. Buat garis pertolongan tegak lurus dan beri nama titik O dan X. Titik O terletak pada bagian ubun-ubun dan X terletak pada ujung kaki.
Panjang garis O-X adalah tinggi tubuh berdasarkan tinggi kepala.
Misalnya tinggi kepala yang diinginkan 3 cm maka panjang O-X = 8 ½ x 3 cm = 25 ½ cm. Jadi panjang O-X = 25 ½ cm dan jarak 0 – 1 = 3 cm. Bagi titik O-X menjadi 8 ½ bagian.

2. Tandai titik 0, 1, 1 ½ , 2, 3, 4, 4 ¾ , 5 3/4, 7, 8, 8 1/6, 8 ½ seperti letakletak bagian tubuh pada tabel 2 di atas. Hubungkan garis-garis tersebut menggunakan garis lurus untuk garis pertolongan seperti gambar di bawah, sehingga terbentuk sketsa tubuh yang belum sempurna atau belum berdaging.
0-1 = tinggi kepala dan lebar kepala adalah 2/3 x tinggi kepala = 2 cm
1-1 ½ = tinggi leher dan lebar leher = ½ lebar kepala lebar bahu = 2 x lebar kepala 2 = batas ketiak / dada
3 = batas pinggang dan siku, lebar pinggang = lebar kepala 4 = batas pinggul dan pergelangan tangan, lebar panggul = 2 x lebar kepala 4 ¾ = Ujung jari tangan 5 3/4 = lutut dan jarak lutut = lebar kepala
7 = betis 8 = pergelangan kaki 8 1/6 = tumit dan jarak tumit = lebar kepala 8 ½ = ujung jari kaki dan jarak ujung jari kaki = lebar kepala 220

3. Bentuk bagian tubuh sehingga terlihat seperti sudah ada dagingnya dengan bantuan garis di atas.
4. Hapus garis bantu dan rapikan gambar anatomi yang dibuat sehingga diperoleh sebuah anatomi tubuh yang utuh yang dapat divariasikan gerak dan gayanya.

5. Sempurnakan gambar dengan melengkapi bagian-bagian pada wajah dan menyempurnakan bentuk bagian-bagian tubuh seperti bentuk badan, pinggang, panggul, paha, betis, tangan dan kaki :
Letak bagian-bagian wajah yaitu :
0 = ubun-ubun
¼ = batas dahi
½ = letak mata
¾ = letak hidung
½ - ¾ = letak telinga
7/8 = letak bibir
1 = dagu
224
6. Anatomi ini dapat dirubah gerak dan gayanya dengan cara membuat rangka benang atau rangka balok. Anatomi tubuh sudah dapat digunakan sebagai pedoman dalam menggambar bermacam-macam busana.

5. Menggambar Bagian-bagian Tubuh
a. Wajah
Pada umumnya wajah digambar dengan bentuk oval karena bentuk ini dianggap lebih menarik dibandingkan wajah dengan bentuk bulat, persegi empat, segi tiga dan lainnya. Wajah terdiri atas bagian-bagian yaitu mata, hidung, mulut, telinga, alis dan dilengkapi dengan rambut pada kepala. Dalam menggambarkan wajah dapat disesuaikan dengan trend yang sedang berkembang.
Selain itu dalam menggambarkan wajah juga perlu memahami tentang ekspresi wajah karena ekspresi wajah juga mempengaruhi penampilan desain secara menyeluruh. Ekspresi wajah biasanya disesuaikan dengan tema desain misalnya desain pakaian remaja ditampilkan dengan ekspresi wajah yang ceria, untuk pakaian pesta ditampilkan dengan ekspresi yang anggun seperti tersenyum.
Berikut ini akan dibahas dan digambarkan bagian-bagian wajah yang meliputi mata dan alis, hidung, Bibir, telinga dan rambut.
1) Mata dan alis
Mata diperkirakan letaknya di tengah antara puncak kepala/ubun-ubun dan dagu. Bentuk mata seperti buah kenari, lebar mata diperkirakan lebih kurang 1/5 bagian jarak antara telinga kanan dan kiri. Mata yang dilihat dari arah depan terlihat seluruhnya dan alis dibuat di atas mata dengan ujung alis runcing.
2) Hidung
Hidung terletak antara mata dan bibir. Bentuk hidung disesuaikan dengan arah wajah. Berikut gambar hidung jika dilihat dari beberapa arah :
3) Bibir
Bibir terletak dibawah hidung atau antara hidung dan dagu. Bentuk bibir digambarkan sesuai ekspresi yang diinginkan seperti sedang tersenyum dan lain-lain.
4) Telinga
Posisi telinga adakalanya tertutup oleh gaya rambut, namun ada juga yang menggambarkannya terlihat seluruhnya.
5) Rambut
Batas rambut adalah pertengahan antara puncak kepala dan alis mata. Gaya atau model rambut dapat digambar sesuai gaya atau mode yang sedang berkembang.

b. Tangan
Tangan terdiri atas lengan, siku, pergelangan tangan, telapak tangan dan jari-jari tangan. Dalam menggambar lengan kita perlu memperhatikan arah lengan yang digambar, tentunya disesuaikan dengan posisi tubuh/gaya berdiri.
Gambar bahu atau pangkal lengan dibuat agak membulat, gambar lengan dari siku ke ujung tangan dibuat agak melengkung, pergelangan tangan dibuat ramping atau mengecil dan gambar telapak tangan dan jari disesuaikan dengan arah telapak tangan.

c. Kaki dan telapak kaki
Kaki merupakan bagian penopang tubuh yang terdiri atas paha, lutut, betis dan telapak kaki. Besar kaki tergantung pada perbandingan tubuh yang akan dibuat. Besar kaki ukuran anatomi sesungguhnya berbeda dengan anatomi untuk model atau ilustrasi. Secara umum ukuran kaki dapat diperkirakan sebagai berikut :
1) Paha terbesar terletak pada bagian atas, ukurannya lebih kurang setengah lebar panggul, paha akan mengecil ke bawah sampai mendekati lutut.
2) Lutut agak kecil dibanding paha
3) Betis digambar agak melengkung dan sedikit lebih besar dari lutut dan akan mengecil akan mengecil pertengahan antara lutut dan mata kaki. Pada gambar berikut terlihat sketsa kaki dengan beberapa gaya berdiri dan telapak kaki dilihat dari beberapa arah. Menggambar telapak kaki disesuaikan dengan alas kaki atau sepatu yang dipakai.
Untuk desain adakalanya menggunakan sepatu yang
memakai hak tinggi seperti sepatu untuk pesta, untuk kerja dan sebagainya serta sepatu hak rendah untuk pakaian santai, pakaian rumah, dll.

6. Gerakan Tubuh pada Desain Busana
Gerakan tubuh pada desain busana disebut juga dengan gesture atau movement. Gerakan tubuh ini perlu dipelajari dan dilatihkan karena tidak mungkin seorang desainer menuangkan idenya hanya pada proporsi tubuh yang menghadap kedepan saja karena ini bisa mengakibatkan desainnya terlihat kaku atau tidak menarik dan tidak dapat memperlihatkan hasil rancangan secara menyeluruh seperti arah samping kiri atau samping kanan, maupun dari arah belakang. Untuk memudahkan mempelajari gerak tubuh dapat diamati dari majalah mode dan foto-foto dari rancangan busana.
Beberapa hal yang perlu dipahami dalam gerak tubuh adalah dengan memperhatikan titik tumpu tubuh apakah pada kaki kiri, kaki kanan atau kedua kaki. Selanjutnya perhatikan arah garis bahu, garis pinggang dan garis panggul, biasanya garis tersebut mengikuti arah garis tulang punggung sebagai action lines/gerak garis tubuh, lalu perhatikan arah arah gerak tangan dan keseimbangan tubuh secara menyeluruh.
Ada beberapa metode yang dapat dipedomani dalam menggambar gaya dan gerak anatomi tubuh yaitu :
1. Rangka benang
2. Rangka balok
3. Rangka elips

Rangka benang dan rangka balok dapat membantu kita memperlihatkan rancangan busana khusus menghadap kedepan, sedangkat rangka elips untuk memperlihatkan rancangan busana dari arah samping.
Berikut ini beberapa gerak dan gaya berdiri dengan rangka balok dan rangka elips

Annisa Marlin: "Mbak Pesananku dah sampek... Buagus Banget..., eh aku mau pesen lg 3 + suamiku juga, aku pilih-pilih motif dulu ya, Suamiku juga suka loo"
Ayuna Kusuma: Alhamdulillah.....

______________________________________


Jenny (081280777***): "Mbak Bajunya dah nyampe. makasih yahhhh"


Desain pakaian hendaklah digambar dengan baik sesuai dengan ide atau gagasan yang dituangkan pada desain tersebut. Desain yang dibuat hendaknya mudah dibaca dan dapat menjadi pedoman dalam pembuatan suatu pakaian. Untuk itu sebuah desain busana dan bagian-bagian busana harus digambar secara jelas seperti garis leher, bentuk atau siluet pakaian, bentuk rok dan bentuk celana.
1. Garis Leher (Neck Lines)
Garis leher merupakan bagian pakaian yang terletak paling atas.
Bentuk garis leher banyak variasinya, yang umum di pakai yaitu bentuk leher bulat. Selain bentuk bulat, ada juga bentuk perahu, bentuk hati, bentuk segitiga bentuk U, V dan lain-lain. Bentuk leher ini dapat divariasikan sesuai dengan yang diinginkan.
Faktor-faktor yang penting diperhatikan dalam menggambar garis leher adalah menentukan garis tengah muka pakaian, garis pangkal leher muka dan belakang, dan batas antara bahu dan leher.
Menggambar garis leher disesuaikan dengan arah anatomi, misalnya arah lurus menghadap ke depan, menyamping atau miring ¾. Arah berdiri ini menentukan letak garis leher yang akan digambar. Untuk desain yang menonjolkan garis leher hendaklah dibuat menghadap ke depan atau miring ¾.
2. Kerah
Kerah adalah bagian dari sebuah desain pakaian, yang terletak pada bagian atas pakaian. Dalam menggambar busana perlu mempertimbangkan bentuk wajah dan leher. Bentuk leher tinggi sebaiknya menggunakan kerah tinggi atau menutupi sebagian leher seperti krah kemeja, kerah mandarin dan lain-lain. Sebaliknya leher yang pendek/rendah, pilih kerah yang agak rebah seperti kerah rebah, ½ berdiri, cape/palerin, dan variasi kerah-kerah yang terletak.
Selain berfungsi untuk memperindah, kerah juga berfungsi memberi kenyamanan pada pemakai seperti mempertimbangkan iklim pada suatu daerah. Kerah terdiri atas beberapa ukuran mulai dari yang kecil seperti kerah rebah sampai yang lebar seperti kerah cape. Kerah juga bermacam-macam bentuknya yaitu kerah yang terletak, ½ berdiri, berdiri. Berikut ini digambarkan beberapa macam kerah.
3. Lengan
Lengan adalah bagian pakaian yang menutupi puncak lengan bahkan sampai ke ujung lengan sesuai dengan keinginan. Hal yang perlu diperhatikan dalam menggambar lengan adalah garis batas lingkar kerung lengan. Ini akan memudahkan dalam menggambarkan desain lengan sesuai dengan model yang diinginkan.
Lengan ada yang modelnya suai, berkerut dan ada juga lengan setali.
4. Blus
Blus merupakan bagian pakaian yang menutupi badan bagian atas. Blus ada yang mempunyai belahan di depan dan ada juga yang tampa belahan. Model blus setiap tahun mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan selera masyarakat yang disebut dengan trend mode.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggambar blus yaitu :
a. Garis bahu dan lingkar kerung lengan
b. Blus dipakai diluar atau di dalam rok atau celana
c. Detail-detail blus seperti krah, kantong atau hiasan.
d. Model lengan secara keseluruhan
e. Siluet blus, pas atau longgar (oversize) Gambar detail blus dapat dilihat pada bahasan sebelumnya(krah, lengan, garis leher, dll) beberapa model blus dapat dilihat di sini
5. Rok
Rok adalah bagian pakaian yang berada pada bagian bawah badan. Umumnya rok dibuat mulai dari pinggang sampai ke bawah sesuai dengan model yang diinginkan. Berdasarkan ukuran rok, rok dapat dikelompokkan atas rok mini, rok kini. rok midi, rok maksi dan longdress. Berdasarkan desain rok, rok juga dapat dikelompokkan atas rok suai/lurus (straight), rok kerut (gathered), rok lipit (pleated), rok lingkaran atau setengah lingkaran (flared), rok bias (seam) dan rok drapery. Selain model-model yang disebutkan di atas masih ada model rok lain yang merupakan kombinasi model-model di atas yang ditambahkan detail-detailnya seperti godet, rimpel, kantong dan lain sebagainya. Dalam menggambar rok ini perlu diperhatikan jatuh rok pada badan Untuk menggambarkannya butuh latihan yang banyak.
6. Celana
Celana hampir sama dengan rok, tetapi celana mempunyai pipa yang membungkus kedua kaki. Panjang celana biasanya bervariasi mulai dari yang pendek (short) sampai yang panjang. Celana juga bisa dibuat pas pada tubuh (fit) atau longgar (oversize). Celana yang pas biasanya dibuat dari bahan yang elastis (stretch). biasanya dipakai untuk busana olah raga seperti senam atau renang, dll. Untuk celana yang longgar seperti pantalon pria, perlu diperhatikan detail celana seperti garis patahan celana, kantong dan detail lainnya.
Selain itu juga perlu diperhatikan model celana yang diinginkan. Saat ini banyak bermunculan model celana dengan detil yang rumit seperti kantong yang banyak dan model yang unik.
I. Pewarnaan dan Penyelesaian Gambar
Desain yang sudah dibuat dilakukan penyempurnaan yang disebut dengan finishing. Mewarnai merupakan salah satu teknik penyempurnaan desain, sehingga desain terlihat lebih menarik. Dalam mewarnai sebuah desain kita perlu memahami cara-cara mengarsir.
Mewarnai desain atau gambar dapat dilakukan dengan pensil warna atau pensil biasa dengan kode 2B atau 3B. Selain itu desain juga dapat diwarnai dengan cat air atau cat minyak. Tentunya mewarnai dengan cat air atau cat minyak berbeda dengan mewarnai dengan pensil biasa.
1. Penyelesaian dengan pensil biasa
Mewarnai dengan pensil biasa disebut dengan teknik mengarsir.
Dalam mengarsir kita perlu memperhatikan daerah gelap atau terang dari gambar atau area yang banyak terkena cahaya dengan yang kurang terkena cahaya. Daerah yang banyak terkena cahaya terlihat lebih terang dan arsirannya lebih lembut sedangkan yang kurang terkena cahaya akan diarsir lebih tebal. Agar diperoleh gambar dengan arsiran yang bagus perlu juga diperhatikan jenis pensil yang digunakan. Pensil untuk mengarsir berbeda dengan pensil yang digunakan untuk membuat sketsa. Untuk mengarsir gunakan pensil yang lebih lunak atau khusus untuk arsiran seperti 2B, 3B, dll.
2. Penyelesaian dengan pensil warna
Teknik mewarnai dengan pensil warna tidak jauh berbeda dengan mewarnai dengan pensil biasa. Dalam mewarnai dengan pensil warna, kita perlu memahami warna-warna dan kombinasi warna yang akan digunakan. Apabila desain pakaian dibuat dengan corak bahan tertentu kita juga perlu menyesuaikan motif dan warnanya dengan letak jatuh pakaian pada badan. Hal ini perlu dilatihkan secara berulang-ulang agar diperoleh sebuah desain dengan teknik mewarnai yang baik dan benar.
3. Penyelesaian dengan cat air dan cat minyak
Mewarnai dengan cat minyak atau cat air butuh keterampillan khusus. Warna-warna yang digunakan terlebih dahulu dicampur atau di aduk untuk mendapat warna yang diinginkan. Dalam mewarnai desain kita juga perlu memperhatikan gelap terang dari desain busana yang diwarnai. Kertas gambar yang sudah diwarnai dengan cat minyak atau cat air terlebih dahulu dikeringkan agar warna tidak rusak.
SATU LAGI yang belum di bahas adalah desain dengan KOMPUTER.
      Desain sangat besar peranannya dalam pembuatan suatu busana.
      Untuk menghasilkan desain yang baik kita terlebih dahulu perlu memahami konsep dasar desain yang meliputi unsur-unsur desain, prinsip-prinsip desain, bagian-bagian busana dan proporsi tubuh. Dengan desain yang baik dan dibuat di atas proporsi tubuh yang seimbang kita dapat menghasilkan sebuah desain yang dapat menjadi pedoman dalam pembuatan busana mulai dari mengambil ukuran, membuat pola dasar dan pecah pola sampai menjahit dan penyelesaian busana.
      Untuk mendesain dibutuhkan alat dan bahan menggambar. Alat dan bahan mendesain ini dapat berupa pensil dengan bebagai jenis ukuran, pensil warna, spidol, cat air, kuas, rol, penghapus, kertas gambar, file atau amplop dan lain-lain. Agar desain yang dihasilkan terlihat sempurna perlu dilakukan teknik pewarnaan dan teknik penyelesaian yang tepat. Teknik penyelesaian gambar dapat dilakukan dengan pensil biasa, pensil warna, spidol dan cat air. Agar hasilnya bagus perlu juga di pahami teknik penyelesaian gambar. Supaya terampil dalam mendesain dibutuhkan latihan secara kontinue dan terus belajar.
dari buku sekolah


Secara umum desain dapat dibagi 2 yaitu desain struktur (structural design) dan desain hiasan (decorative design).

1. Desain Struktur (Struktural Design)
Desain struktur pada busana disebut juga dengan siluet busana (silhoutte). Siluet adalah garis luar dari suatu pakaian, tampa bagian-bagian atau detail seperti lipit, kerut, kelim, kup dan lain-lain. Namun jika detail ini ditemukan pada desain struktur fungsinya hanyalah sebagai pelengkap.
Berdasarkan garis-garis yang dipergunakan, siluet dapat dibedakan atas beberapa bagian yang ditunjukkan dalam bentuk
huruf. Dalam bidang busana dikenal beberapa siluet yaitu :
a. Siluet A
Merupakan pakaian yang mempunyai model bagian atas kecil, dan bagian bawah besar. Bisa juga tidak mempunyai lengan.
b. Siluet Y
Merupakan model pakaian dengan model bagian atas lebar tetapi bagian bawah atau rok mengecil.
c. Siluet I
Merupakan pakaian yang mempunyai model bagian atas besar atau lebar, bagian badan atau tengah lurus dan bagian bawah atau rok besar.

d. Siluet S
Merupakan pakaian yang mempunyai model dengan bagian atas besar , bagian pinggang kecil dan bagian bawah atau rok besar.

e. Siluet T
Merupakan pakaian yang mempunyai desain garis leher kecil, ukuran lengan panjang dan bagian bawah atau rok kecil.

f. Siluet L
Merupakan bentuk pakaian variasi dari berbagai siluet, dapat diberikan tambahan dibagian belakang dengan bentuk yang panjang/drapery. Bentuk ini biasanya terlihat pada pakaian pengantin barat.

2. Desain Hiasan (Decorative Design)
Desain hiasan pada busana mempunyai tujuan untuk menambah keindahan desain struktur atau siluet. Desain hiasan dapat berupa krah, saku, renda, sulaman, kancing hias, bis dan lain-lain.
Desain hiasan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut yaitu :
a. Hiasan harus dipergunakan secara terbatas atau tidak berlebihan.
b. Letak hiasan harus disesuaikan dengan bentuk strukturnya.
c. Cukup ruang untuk latar belakang, yang memberikan efek kesederhanaan dan keindahan terhadap desain tersebut.
d. Bentuk latar belakang harus dipelajari secara teliti dan sama indahnya dengan penempatan pola-pola pada benda tersebut.
e. Hiasan harus cocok dengan bahan desain strukturnya dan sesuai dengan cara pemeliharaannya.

terima kasih untuk okrek.com

Tim adalah sekumpulan orang berakal yang terdiri atas dua, lima, hingga dua puluh orang dan memenuhi syarat terpenuhinya kesepahaman hingga membentuk sinergi antarpelbagai aktivitas yang dilakukan anggotanya. Jadi perilaku anggota tim harus mencerminkan keserasian yang menunjukkan bahwa setiap anggota bertindak dalam bingkai dan sesuai dengan sekumpulan prinsip atau tujuan bersama.
Menurut Zuhair Al Kaid, tim adalah sebuah gambaran dari pelbagai bentuk kolektivitas yang dibentuk untuk mengikuti dorongan semangat untuk memiliki keterikatan pada kelompok tertentu. Demikian pula dorongan untuk pengakuan sosial serta membawa misi keterikatan secara materi dan maknawi
Tidak ada orang dalam tim yang bisa persis dengan anda. Anggota tim tidak berpikir dengan cara yang sama dan memegang nilai yang sama dengan anda. Memang tim yang semua anggotanya sama persis akan bebas dari konflik, tetapi akan kekurangan keragaman yang bisa melahirkan gagasan baru. Meskipun demikian, tim yang terdiri dari individu-individu berbeda memiliki banyak tantangan. Jika tim anda tidak menunjukkan rasa saling percaya, saling menghargai dan keterbukaan, tim tersebut akan terpecah atau terjerat dalam ketidakmanfaatan.
Tim adalah media agar setiap individu dapat bekerja secara kolektif dengan penuh sinergi sebagai satu kesatuan yang senyawa. Pekerjaan atau aktivitas yang dilakukan dalam sebuah tim memiliki nilai lebih karena tersedianya pelbahai jalinan relasi manusia secara langsung tanpa adanya rintangan-rintangan formal antara individu. Kondisi ini tentunya berdampak positif, yaitu dapat memompa semangat anggota tim untuk bekerja secara produktif.
Dalam tataran manusiawi, bermain sendiri sangat membosankan dan lebih cenderung mengantarkan pada kegagalan. Tidak mungkin manusia dapat hidup dengan menyendiri semata, tim kerja merupakan sumber penting bagi proses pemutakhiran pengetahuan. Di sana individu-individu berbeda bersatu dalam satu ikatan dengan cara yang berbeda-beda pula yang pada akhirnya, karena interaksi yang tidak dapat dihindarkan, terciptalah sifat-sifat bersama yang membentuk kepribadian setiap individu dalam tim. Sebuah potensi dapat diinvestasikan untuk menghasilkan laba semaksimal mungkin melalui terciptanya suasana kondusif bagi terciptanya sebuah proses yang interaktif yang memproduksi pengetahuan baru atau mengembangkan pengetahuan yang telah ada.
Berikut ini adalah ciri-ciri tim yang memiliki komitmen untuk bekerja bersama. Sebuah tim yang memiliki model semacam ini menerima semua anggota dan menggunakan kekuatannya untuk menghasilkan manfaat bagi tim. Karakteristik tim yang dinamis dan memiliki anggota beragam sebagai berikut:

1. Berorientasi pada opini
a) Berlawanan dengan orang yang bersifat dogmatis, sifat berorientasi pada opini akan mengarahkan orang untuk tidak mengutuk orang lain.
b) Anggota yang berorientasi pada opini memperkenalkan gagasannya tanpa mengusulkan atau bahkan mengisyaratkan agar orang lain memberi posisi istimewa pada gagasannya.
c) Anggota tim mengatakan gagasannya dan meminta gagasan orang lain, bukan menunjukkan bahwa gagasannyalah yang memberi jawaban terhadap permasalahannya.
d) Mereka tidak hanya memfokuskan pada idenya sendiri, tetapi menginvestigasi pendapat orang lain.

2. Berorientasi pada persamaan
a) Dalam kelompok yang beragam, rasa persamaan merupakan titik awal dari komunikasi yang efektif
b) Anggota tim yang berorientasi pada persamaan melihat keragaman sebagai suatu keunggulan “perbedaan yang kita miliki memungkinkan kita untuk mengecek setiap sisi, sudut, puncak dan dasar suatu permasalahan.”
c) Sebuah tim yang berorientasi pada persamaan mengandalkan pada semua anggota.
d) Kepercayaan terhadap anggota tim meningkatkan produktifitas.

3. Berfokus pada tujuan
a) Anggota tim yang memfokuskan pada tujuan kelompok, kecil kemungkinannya akan bercekcok dikarenakan keunikan masing-masing anggota.
b) Keseluruhan anggota tim memiliki tujuan yang sama.
c) Bagi anggota tim yang berfokus pada tujuan, keunikan masing-masing anggota bukanlah masalah.
d) Anggota tim mengakui bahwa individu juga memiliki tujuan dan mungkin tujuan tersebut bisa bertentangan dengan tujuan tim.
e) Keunikan anggota tim yang muncul kepermukaan segera diatasi, tidak dibiarkan sampai melahirkan masalah.
Tim yang menunjukkan ciri-ciri di atas akan membentuk iklim saling percaya dan saling peduli. Anggota tim memiliki sikap yang memungkinkan adanya keterbukaan komunikasi. Apabila setiap tim menjadikan karakteristik ini sebagai model, perbedaan tidak menjadi masalah. Meskipun demikian, dalam kenyataan kita menemukan komunikasi sering terputus apabila orang tidak memahami atau menerima keunikan. Cara anggota tim memahami dan bekerja dengan keunikan individu secara langsung mempengaruhi kinerja tim.
Semua jenis keunikan bisa mendorong tim menuju tujuannya.
Sebagai contoh, anggota tim yang pendiam seproduktif anggota tim yang tegas. Anda mungkin berasumsi bahwa anggota tim yang tidak tegas dan bersemangat tidak akan memiliki gagasan yang baik untuk berkontribusi. Sebenarnya yang terjadi adalah dia memproses informasi dengan sangat hati-hati dan mungkin memiliki gagasan yang luar biasa jika diberi kesempatan untuk mengemukakannya.

dari buku sekolah....